Humas Polstat STIS | Rabu, 04 Maret 2020 23:02:45 WIB


Aura semangat terpancar dari para mahasiswa tingkat III Polstat STIS Prodi DIV dan DIII saat mengikuti prosesi pembukaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (3/3). Selama 14 hari ke depan terhitung sejak 3 Maret 2020, sebanyak 609 mahasiswa yang terdiri dari 534 mahasiswa Prodi DIV dan 75 mahasiswa Prodi DIII akan melaksanakan PKL di seluruh kabupaten/kota yang ada di DIY. Tema yang diangkat pada PKL Tahun Akademik 2019/2020 ini adalah “Digitalisasi Data Potensi Desa (Podes) dan Aplikasinya pada SDGs Pilar Lingkungan dan Ekonomi Digital” untuk mahasiswa Prodi DIV, dan “Kajian Paradata pada Sakernas” untuk mahasiswa Prodi DIII. Penelitian dalam PKL yang dilakukan oleh Prodi DIV terbagi ke dalam empat kelompok riset, yakni Podes, SDGs Pilar Lingkungan, Ekonomi Digital, dan Big Data. Mahasiswa yang terlibat dalam PKL ini juga membangun suatu aplikasi pengisian data Podes yang disebut sebagai SIPODES.

Dalam sambutannya di hadapan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan DIY (Drs. Trisaktiyana, M.Si), jajaran BPS se-Provinsi DIY, serta para mahasiswa, Endang Retno Sri Subiyandani S.Si, M.M. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum BPS RI) mengungkapkan rasa bangganya terhadap mahasiswa Polstat STIS karena dalam setiap PKL yang dilakukan, mahasiswa belajar tidak hanya mengumpulkan data di lapangan, namun juga melakukan proses perancangan kegiatan survei, hingga diseminasi dan sosialisasi hasil PKL. Hal ini tentu merupakan bagian dari eksistensi Polstat STIS sebagai Center of Excellent. Alasan terpilihnya Provinsi DIY sebagai lokus penelitian pada Tahun Akademik 2019/2020 ini adalah terkait dengan tema Digitalisasi Potensi Desa yang diangkat. DIY memiliki jumlah desa dan kelurahan serta luas wilayah yang memungkinkan dilakukannya pendataan Podes oleh para mahasiswa.

Endang juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari, namun juga sebagai sarana pembelajaran dalam hidup bermasyarakat. “Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari kehidupan masyarakat Jogja yang memiliki rasa toleransi tinggi dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika, dan telah dinobatkan sebagai ASEAN City of Culture periode 2018-2020 oleh Menteri ASEAN Bidang Kebudayaan dan Kesenian”, ujar beliau.

Kepala BPS Povinsi DIY (Dr. Heru Margono, M.Sc) juga menyambut baik kehadiran para mahasiswa untuk melakukan PKL di wilayah tugasnya. “Semoga PKL ini dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Polstat STIS tapi juga masyarakat DIY. Selalu jaga nama baik diri sendiri, almamater, dan BPS dalam melaksanakan tugas, terutama saat berinteraksi dengan masyarakat”, pesan beliau.

Pelaksanaan PKL secara resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan DIY. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi tema penelitian yang diangkat oleh mahasiswa. Menurutnya, setiap data yang akan dihasilkan mengenai kondisi terkini DIY akan sangat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan. “Jogja itu istimewa, jadi jangan lupa menikmati keistimewaan Jogja terutama keanekaragaman budaya dan kuliner yang khas setelah kalian menyelesaikan tugas PKL”, pesan beliau yang disambut riuh tepuk tangan dari para mahasiswa.

Tetap semangat Angkatan 59! Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya demi menghasilkan data yang akurat! Dengan Data, Aksi Nyata, Membangun Bangsa!